Doa Untuk Malaikat-malaikat Kecilku

21’03’11

Genap dua belas bulan sudah.

Purnama terbesar dalam 18 tahun mengiringi kebahagiaanku memiliki dua malaikat di sampingku.

Mengenyahkan pandangan miris orang lain.

Mengacuhkan cibiran manusia-manusia munafik.

Menutup telinga atas bujukan penyangkalan.

Membekukan otak dari kenyataan yang ada.

Menampik semua fatamorgana tentang kalian yang orang lain katakan.

Menghela nafas sesak saat menghadapi penderitaan kalian.

Tertawa lebar melihat adanya ulah jahil.

Tersenyum puas saat melihat kalian merasa tenang dan nyaman.

“Jika hanya dengan bermimpi aku dapat bercengkrama denganmu, akan kututup mata ini selamanya.”

Thank You…

When the moon isn’t full anymore.
When the stars won’t come out this night.
Even if you’re the dark side, I’m still loving you as the part of my life.
As the white keys on piano need the black one to make a great symphony.
(For my angels, my family, friends, partner in crime 😉 and my self)

Bukan Lagi Kita

15.39 24’7’10

“Tangannya yang kekar menuntun memasuki koridor rumah. Sesekali tersenyum melirik ke arah samping. Sang gadis tertawa renyah saat tiba-tiba tubuhnya terangkat, digendong oleh pasangannya dengan gaya jahil. Tatapan keduanya bertemu untuk kesekian kalinya, saat mereka tiba di depan pintu kamar.
‘Sudah sampai, Sayang. Turunkan aku,’
‘Tidak sampai kau benar-benar kuletakkan di atas ranjang.’
‘Ouch!!’ ……