301113
Aku tak tahu apa yang kau pikirkan saat ini.
Seharusnya bisa, karena kita satu otak.
Kita bukan dua orang yang memaksa berjejalan di dalam tubuh lemah ini kan?
Kemana kau kali ini?
Bukan, aku bukan ingin menyaingi sajakmu.
Bukan, aku bukan ingin berdebat denganmu.
Bukan, aku bukan ingin adu pukul denganmu.
Kali ini. Sekali ini saja. Ijinkan aku untuk berdikusi denganmu secara mendalam lagi. Ijinkan aku untuk benar-benar memohon maaf padamu. Ijinkan aku untuk membelaimu, menenangkanmu, memelukmu. Meski aku tahu, untuk membayangkan hal itu saja sudah sulit.
Hei, aku kesepian.
Maaf kalau aku pernah meragukanmu, dulu.
Sekarang aku meyakini sepenuhnya kalau kau memang ada.
Kita akan terus berjalan bersama.
Saat tiba waktunya kita tak bisa berjalan, maka kita akan tersenyum, dan bernafas sampai ke akhirnya, bersama.
Maukah kita bergandengan kembali?
Tertawa konyol saat hujan. Bergerak tak beraturan seperti murid 5 menit sebelum bel pulang. Menangis tiba-tiba dengan sebab yang sangat kompleks. Atau menjelajah lokasi baru untuk kita bercengkrama.
nb: Jangan biarkan jagung rebus itu mendingin dan es krim pemberiannya meleleh, Hal…
-L-