Tentang Alam Semesta

Entah kenapa aku jadi suka pake klausa ‘alam semesta berkehendak’, tiap posting di sosmed atau blog ini. Bukan, aku bukanikut aliran dinamisme kok. Aku masih percaya pada Tuhan diagamaku. Mungkin karena bawa-bawa nama tuhan ditiap postingan itu aku anggap ga sopan, makanya aku cari sustitusinya. Dan aku menemukanmu, alam semesta…

Selain itu, kalimat-kalimat yang aku posting menggunakan klausa ‘alam semesta’ juga dirasa netral. Tidak timpang, seperti misalnya kalau aku mencantumkan salah satu nama tuhan. Lagipula aku mengkategorikan diriku sebagai orang yg tidak terlalu religius, jadi rasanya ga konsisten aja kalo aku gembar-gembor posting ini-itu pake nama tuhan, tapi aku sendiri seperti ini keadaannya. Paham? Kalo ga paham, boleh close tab ini kok.

Seperti yang tadi aku tulis, alam semesta itu netral. Bisa dipakai dalam situasi apapun, terutama kalau kita mau no mention seseorang. Hahaha.. modus.. Ya gitu deh.. :p

Alam semesta itu low profile. Ia memperbolehkan tubuhnya ditempati dan dijelajahi para penghuninya. Alam semesta itu… Puitis. Aku rasa demikian. Entah penghuni yang lainnya. Satu frase yang aku buat sekaligus disukai adalah:

Mungkin alam semesta tidak memperbolehkan kita untuk bersua, namun yakinlah bahwa ia tak akan melarang penghuninya untuk saling mencinta.

Ah aku terharu :’) Andai salah satu penghuni alam semesta itu tau bahwa aku merindukan sosoknya merengkuhku…

Selamat beristirahat, Senja…

Tinggalkan komentar